Lokha Lokha adalah salah satu penulis di omnibali.com. Paling menyukai ulasan tentang obyek-obyek wisata dan kesenian yang ada di Bali.

Wisata Alam di Monkey Forest Ubud

3 min read

Monkey Forest Ubud

Omni Bali – Salah satu destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan saat Anda berlibur di Bali yaitu Monkey Forest Ubud. Destinasi wisata ini sangat populer di kalangan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini karena keunikan hingga kesenian yang di tawarkannya. Banyak yang bisa Anda nikmati saat berlibur ke Bali mengunjungi Monkey Forest ini. Di dalamnya menghadirkan pesona alam yang menawan serta sakral dan satwa yang berkeliaran di sana.

Sekilas tentang Monkey Forest Ubud

Berlokasi di desa adat Padangtegal, Ubud, kabupaten Gianyar, Bali dan sesuai dengan namanya, Monkey Forest merupakan kawasan hutan lindung yang di dalamnya juga terdapat tempat ibadah yang sakral bagi umat Hindu. Yaitu Pura Dalem Agung Padangtegal. Pura suci dan sakral dengan arsitektur kuno dan ornamen yang artistik hingga menjadi “sumber kesucian” bagi candi – candi lainnya.

Monkey Forest Ubud memiliki nama asli Mandala Wisata Wenara Wana yang selanjutnya lebih terkenal dengan Sacred Monkey Forest Sanctuary terutama di kalangan wisatawan mancanegara. Saat Anda berkunjung ke sini, Anda akan menjumpai nuansa alam dengan kemolekan hutannya yang hijau, kesejukan udara dan ketenangan yang sangat kentara. Namun, yang perlu di perhatikan yaitu Anda harus tetap menjaga etika baik mengingat kawasan ini merupakan area yang sakral.

Monkey Forest Ubud

Memiliki luas area setidaknya sekitar 12,5 hektar dengan hutan kecil yang berisi setidaknya lebih dari 115 spesies pohon dan di dalamnya menjadi rumah bagi monyet yang jumlahnya mencapai ratusan yang terbagi menjadi 4 sampai 6 kawanan kelompok yang menempati beberapa wilayah berbeda, mulai dari kawasan pura, hutan baru, sentra poin, sampai kawasan kuburan. Kawanan monyet yang ada di dalamnya di jaga dan di keramatkan oleh warga sekitar yang di anggap sebagai penjaga area suci hutan lindung tersebut.

Daya Tarik Monkey Forest Ubud

Foto oleh Shutterstock

Monkey Forest Ubud menjadi salah satu destinasi wisata populer dan favorit bagi para wisatawan tidak lain karena daya tarik yang di sajikan dan menjadi keunikan tersendiri.

1. Berinteraksi dengan Monyet

Salah satu daya tarik utama yang dominan di kawasan wisata Monkey Forest Ubud ini adalah adanya kawanan monyet di seluruh area hutan lindung ini. Saat Anda memasuki area wisata, Anda akan di sambut dengan kedatangan kawanan monyet di sepanjang jalur pengunjung.

Anda juga bisa melakukan interaksi langsung dengan beberapa monyet yang turun ke sepanjang area wisata dan menyaksikan tingkah – tingkah lucu dari kawanan monyet tersebut. Monyet – monyet ini juga sering di jadikan sebagai objek foto atau berfoto bersama monyet dengan berbagai pose bahkan sering dijumpai monyet yang hinggap di atas kepala pengunjung. Bertemu dengan para monyet, menyaksikan tingkah lucu mereka, dan berinteraksi langsung menjadi pengalaman baru dan unik yang sayang untuk Anda lewatkan saat berlibur ke Bali.

Sangat di sarankan untuk menjaga barang bawaan Anda. Bawalah barang yang tidak mudah direbut serta tidak menggunakan aksesoris yang bisa menarik perhatian monyet – monyet tersebut. Selain itu, Anda juga tidak di sarankan untuk memberi makan monyet – monyet ini secara langsung.

2. Mengunjungi pura suci di tengah hutan

Di dalam area kawasan wisata alam Monkey Forest Ubud ini, ada 3 pura suci dan sakral yang di pakai oleh umat Hindu untuk upaya ritual keagamaan. Yaitu Pura Dalem Agung Padangtegal, Pura Beji, dan Pura Prajapati.

Ketiga pura suci dan sakral tersebut menjadi tempat menyembah para dewa. Menurut beberapa catatan, pura tersebut telah ada sejak tahun 1350-an. Ketiga pura tersebut juga di gunakan oleh umat Hindu untuk beberapa ritual berbeda di tiap puranya. Contohnya Pura Dalem Agung Padangtegal yang di jadikan sebagai tempat khusus untuk menyembah Dewa Siwa. Pura Beji yang di gunakan untuk upacara penyucian karena terdapat kolam suci di dalamnya. Juga di pakai sebagai pemujaan terhadap Dewi Gangga. Sedangkan pura Prajapati di pakai sebagai tempat kremasi mayat yang akan di kuburkan atau ritual pemakaman.

Namun sayangnya, tidak seluruhnya area pura dibuka untuk umum. Hal itu karena ada tempat – tempat suci yang khusus untuk di gunakan orang yang ingin sembahyang. Selain itu, terdapat pula pura kecil yang menjadi kawasan kawanan monyet berkumpul dan cukup beresiko jika mendatangi tempat tersebut.

Monkey Forest Ubud

3. Menikmati kecantikan hutan

Kawasan Monkey Forest Ubud sebagai kawasan wisata cagar alam menghadirkan area hutan yang memiliki keindahan dengan nuansa teduh dan sejuk. Serta dapat memberi ketenangan bagi siapa saja yang berkunjung. Untuk menyusuri kawasan wisata ini, Anda disediakan jalan setapak yang memang sengaja di siapkan untuk menjadi jalur yang dilewati para pengunjung untuk menyusuri area wisata. Anda juga dapat menemukan hiasan patung – patung yang merupakan hasil karya seniman lokal, seperti patung naga, monyet, dan lain – lain.

Anda juga akan disajikan dengan berbagai pemandangan hutan yang sangat cantik untuk di jadikan sebagai background foto. Juga banyak monyet – monyet di sekitar hutan yang sedang beraktivitas serta burung langka dan satwa – satwa lain.

Di sarankan untuk Anda tetap waspada terhadap barang – barang bawaan Anda karena tetap ada kemungkinan monyet – monyet yang usil dan merampas barang bawaan Anda. Maka dari itu, hindari penggunaan aksesoris yang menarik perhatian. Juga hindari membawa barang bawaan yang tidak perlu.

Tips dan Panduan Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud

Foto by Shutterstock

Monkey Forest Ubud selain di kenal dengan keberadaan kawanan monyet di sepanjang area, juga di kenal sebagai area yang suci dan sakral. Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips dan panduan untuk Anda perhatikan saat berkunjung ke kawasan tersebut.

  • Tetap berada di jalur pengunjung yang telah di sediakan karena monyet akan menjadi agresif saat wilayah mereka di masuki orang asing.
  • Menyimpan barang bawaan Anda di dalam tas yang aman dan tidak mudah di rebut. Juga di sarankan tidak menggunakan tas gantung atau tas tangan yang kecil. Serta menjaga dengan erat barang seperti kamera, handphone, dan sebagainya.
  • Tidak di sarankan untuk menatap mata monyet terlalu lama karena monyet akan menganggap Anda sebagai ancaman dan akan menyerang Anda.
  • Tidak memberi makan monyet secara langsung. Serta di sarankan tidak membawa makanan masuk ke dalam area karena akan menarik perhatian monyet untuk merampasnya.
  • Tidak sembarangan masuk ke area pura suci. Lebih baik bertanya kepada pengurus tentang area – area mana saja yang tidak boleh di masuki pengunjung.
  • Menjaga perilaku dan etika baik karena Anda berada di tempat yang suci dan skaral bagi penduduk sekitar.

Jika Anda sedang berlibur ke Bali dan ingin mengetahui beberapa tempat rekomendasi destinasi wisata yang menarik, Anda juga bisa menyewa jasa tour guide atau private tour guide untuk memandu perjalanan berlibur Anda mengunjungi tempat – tempat wisata yang ada di bali, seperti Monkey Forest Ubud atau tempat wisata lain. Bisa dengan menghubungi kontak yang tertera.

Lokha Lokha adalah salah satu penulis di omnibali.com. Paling menyukai ulasan tentang obyek-obyek wisata dan kesenian yang ada di Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights