Omni Bali – Pancoran Solas Kintamani adalah sebuah objek wisata alam yang terletak di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Objek wisata ini terkenal dengan keindahan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan hamparan sawah dan gunung berapi yang memukau.
Pancoran Solas Kintamani terdiri dari tiga buah mata air yang memancarkan air dengan debit yang cukup besar dan bertemu di sebuah kolam besar yang dikelilingi oleh pohon-pohon rindang dan hijau. Di sekitar kolam terdapat beberapa titik pemandangan yang sangat indah, terutama pemandangan dari atas bukit yang menawarkan panorama alam yang luas dan memukau.
Salah satu daya tarik Pancoran Solas Kintamani adalah keindahan alam yang masih asli dan alami. Wisatawan dapat menikmati udara segar dan suasana yang tenang di sekitar pancoran, sambil menikmati pemandangan alam yang memukau. Selain itu, wisatawan juga dapat berjalan-jalan di sekitar areal pancoran untuk mengambil foto atau sekadar menikmati pemandangan yang indah.
Selain keindahan alamnya, Pancoran Solas Kintamani juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Bali. Menurut cerita rakyat, tempat ini merupakan sumber mata air suci yang dipercaya oleh masyarakat sekitar memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, Pancoran Solas Kintamani sering dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai ritual keagamaan atau upacara adat Bali.
Dalam perjalanannya, Pancoran Solas Kintamani juga sempat mengalami masa sulit akibat dari erupsi Gunung Batur yang terjadi pada tahun 1917. Erupsi ini menyebabkan pancoran menjadi kering dan mengakibatkan kekurangan air di daerah sekitarnya. Namun, masyarakat sekitar kemudian melakukan upaya restorasi untuk memulihkan keberadaan pancoran tersebut, sehingga sekarang Pancoran Solas Kintamani dapat kembali dinikmati sebagai objek wisata alam yang menarik.
Untuk mencapai Pancoran Solas Kintamani, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Jalan menuju ke lokasi cukup menantang dengan tanjakan dan tikungan yang cukup tajam, namun pemandangan yang ditawarkan saat tiba di lokasi akan membuat perjalanan terasa sepadan.
Untuk menikmati keindahan Pancoran Solas Kintamani secara maksimal, wisatawan disarankan untuk datang pada pagi hari sekitar pukul 06.00 – 09.00. Pada waktu ini, udara masih segar dan cahaya matahari pagi akan memberikan sentuhan keindahan yang luar biasa pada pemandangan sekitar.
Untuk mengunjungi Pancoran Solas Kintamani, wisatawan tidak dikenakan biaya masuk sekitar 10 ribu untuk dewasa. Jika ingin menginap di sekitar lokasi, terdapat beberapa penginapan yang tersedia di sekitar tempat ini.
Sembuhkan Penyakit dengan cara “Melukat” di Pancoran Solas Kintamani
Meskipun tempat ini sakral, namun banyak yang meyakini tempat ini bisa memberikan kesembuhan untuk sejumlah penyakit. Hal tersebut dibenarkan oleh Jero Mangku Danu. Lalu ia juga mengatakan misalnya jika ada orang dari Jakarta yang mengalami keluhan sakit kepala. Namun mereka mengira bahwa penyakit tersebut adalah kiriman dari seseorang.
Hal ini karena sakit kepala yang dirasakannya hanya berlangsung ketika hari-hari tertentu saja seperti tilem, purnama, dan rahina lainnya. Laki-laki yang juga membuka praktek pengobatan di rumahnya ini juga menuturkan bahwa kesembuhan seseorang itu sebenarnya bisa diperoleh lewat dua perantara. Kedua perantara itu adalah melukat dan bantuan darinya yang juga diiringi oleh melukat.
Tapi itu semua kembali pada niat dan kepercayaan masing-masing. Tempat ini cocok dikunjungi untuk orang yang memang menginginkan kesembuhan, diluar dari memohon kepada Tuhan. Ada beberapa larangan di tempat ini seperti dilarang berkata kasar, dilarang mengotori area pura, dan wanita yang sedang haid atau cuntaka dilarang memasuki area pura. Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi Pancoran Solas Kintamani?
